Kentengsari, Temanggung — Mahasiswa peserta program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema "TANGGUH (Tingkatkan Kewirausahaan dan Kemandirian Masyarakat)" melaksanakan pelatihan pembuatan bucket bunga di Balai Desa Kentengsari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berwirausaha dengan fokus pada pengembangan produk lokal yang memiliki nilai jual tinggi.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Agustus 2024 ini dihadiri oleh warga setempat, terutama ibu-ibu rumah tangga yang berminat untuk mengembangkan usaha mikro di bidang kerajinan tangan. Pelatihan dimulai dengan penyuluhan tentang Business Model Canvas (BMC), sebuah alat bantu strategis yang digunakan untuk merancang dan mengembangkan bisnis. Materi ini disampaikan oleh Dwi, mahasiswa peserta KKN yang telah memahami konsep BMC di bidang kewirausahaan.
Penyuluhan Business Model Canvas
Dalam penyuluhan ini, para peserta diperkenalkan dengan sembilan elemen kunci dalam Business Model Canvas, yaitu:
- Customer Segments (Segmen Pelanggan)
- Value Propositions (Proposisi Nilai)
- Channels (Saluran)
- Customer Relationships (Hubungan Pelanggan)
- Revenue Streams (Aliran Pendapatan)
- Key Resources (Sumber Daya Utama)
- Key Activities (Aktivitas Kunci)
- Key Partnerships (Kemitraan Utama)
- Cost Structure (Struktur Biaya)
Dengan menggunakan Business Model Canvas, para peserta dapat merancang bisnis bucket bunga mereka dengan lebih terstruktur dan terarah, sehingga mempermudah dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya. Penyuluhan ini juga menekankan pentingnya memahami nilai jual dan nilai manfaat dari produk yang mereka hasilkan.
Pembuatan dan Pengemasan Bucket Bunga
Setelah sesi penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pembuatan bucket bunga. Para peserta diajarkan teknik-teknik dasar dalam merangkai bunga menjadi bucket yang menarik dan bernilai jual tinggi. Dalam praktik ini, para peserta diberikan kesempatan untuk berkreasi dengan berbagai jenis bunga dan bahan pendukung, seperti kertas buket, pita, dan aksesoris tambahan lainnya.
Salah satu poin penting yang ditekankan dalam pelatihan ini adalah pengemasan dan branding. Para peserta diajak untuk memahami pentingnya kemasan yang menarik serta logo usaha sebagai ikon dari produk mereka. Sebagai contoh, setiap bucket bunga yang dihasilkan dipasangkan dengan logo usaha yang dirancang oleh mahasiswa KKN, serta dikemas dalam bungkus yang menarik, sehingga meningkatkan nilai jual produk tersebut.
Dampak dan Harapan
Program pelatihan ini mendapatkan respons positif dari masyarakat Desa Kentengsari. Warga mengaku senang dengan adanya kegiatan ini karena dapat menambah keterampilan serta pengetahuan mereka dalam berwirausaha. Selain itu, mereka juga merasa lebih termotivasi untuk memulai usaha kecil-kecilan yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
Melalui program KKN "TANGGUH" ini, diharapkan masyarakat Desa Kentengsari dapat lebih mandiri secara ekonomi dan mampu menciptakan lapangan kerja baru melalui usaha mikro. Para mahasiswa juga berharap, setelah program ini berakhir, warga tetap dapat mengembangkan usaha mereka secara mandiri dengan bekal ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh selama pelatihan.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap agar masyarakat Desa Kentengsari terus semangat dalam berwirausaha dan semakin tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada.
*Penulis: Dwi Puji Purwati, S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Kasiyati, S.Si, M.Si
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook